Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan tajam saham Credit Suisse dan Daimler meyeret bursa Eropa ke zona merah di tengah penguatan saham-saham pertambangan dan energi.
Indeks STOXX 600, yang mengukur pergerakan 600 saham di berbagai bursa di Eropa, turun 0,2% atau 0,67 poin ke level 328,76 pada penutupan perdagangan Kamis (4/2/2016).
Penguatan tajam harga saham-saham pertambangan dan energi yang dipicu oleh kenaikan harga komoditas tidak mampu mendongkrak pergerakan indeks bursa Eropa.
Penguatan harga komoditas, yang dipicu oleh depresiasi dolar, mendorong saham Rio Tinto naik 10,27% dan Royal Dutch Shell Plc menguat 4,7%.
STOXX justru tertekan oleh rilis laporan keuangan emiten raksasa seperti Credit Suisse dan Daimler. Credit Suisse, bank investasi asal Zurich, jatuh 10,78% setelah melaporkan rugi terbesar dalam 7 tahun terakhir pada kuartal IV/2015.
Adapun saham Daimler AG, induk usaha produsen mobil merek Mercedes-Benz dan Smart, merosot 3,22% setelah merilis target pertumbuhan yang lebih lambat pada 2016.
Sementara itu, Komisi Uni Eropa memperkirakan ekonomi Zona Euro hanya tumbuh 1,7% pada 2016, merevisi proyeksi pertumbuhan 1,8% yang dirilis tahun lalu. Adapun tingkat inflasi rata-rata diprediksi sebesar 0,5% pada tahun ini.