Bisnis.com, JAKARTA— Harga batu bara ditutup menguat, dan masih bergerak di kisaran level terendah lima tahun.
Harga batu bara pada penutupan perdagangan Selasa (19/1/2016) untuk kontrak Februari 2016 di bursa komoditas ICE Futures Europe Commodities menguat 0,57% ke US$43,85/metrik ton.
Nampaknya batu bara mengikuti gerak harga minyak mentah dunia yang mulai mulai rebound, yaitu patokan Eropa yaitu Brent (+0,74%). setelah sejumlah data ekonomi China dirilis dan adanya spekulasi stimulus lanjutan di Tiongkok.
Batu bara telah mencetak level terendah lima tahunnya pada 15 Januari 2016, yaitu bertengger di angka 43,6.
Menyusutnya permintaan batu bara telah menghancurkan bisnis sejumlah penambang AS.
Batubara termal yang digunakan pembangkit listrik tertekan, setelah pengguna beralih memakai oleh gas alam murah. Ditambah lagi, adanya penetapan kebijakan lingkungan yang lebih ketat.
Batu bara metalurgi yang digunakan dalam pembuatan baja menghadapi kelebihan pasokan global di tengah penurunan permintaan China
Pergerakan harga batu bara di bursa Rotterdam*
Tanggal | US$/MT |
19 Januari | 43,85 (+0,57%) |
18 Januari | 43,60 (+0,00%) |
15 Januari | 43,60 (-1,58%) |
*Kontrak Februari 2016
Sumber: Bloomberg