Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA) Masih Tertekan Hari Ini

Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) masih terpantau bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu (20/1/2016).
Harga saham AISA masih melanjutkan pelemahan hari ini /JIBI-Dedi Gunawan
Harga saham AISA masih melanjutkan pelemahan hari ini /JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA— Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) masih terpantau bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu (20/1/2016).

Saham AISA dibuka melemah 2,91% atau 30 poin ke Rp1.000 dan terus melemah 6,31% atau 65 poin ke Rp965 pada Pukul 10.59 WIB.

Pelemahan ini terjadi saat indeks harga saham gabungan (IHSG) juga melemah terbatas tertekan sentimen global.

Sebelumnya, saham AISA tercatat ditutup melemah 9,25% atau 105 poin ke Rp1.030 pada perdagangan Selasa (19/1/2016) akibat dilepas investor institusi besar.

Sumber Bisnis mengungkapkan investor institusi memang melepas saham AISA setelah mendengar kabar terkait anak usahanya yakni PT Golden Plantation Tbk. (GOLL).

“Mereka belum tentu asing, tapi mereka itu investor institusi. Mereka sepertinya melepas karena kabar terkait GOLL,” jelasnya, Selasa (19/1/2016).

Adapun, dari informasi yang beredar disebutkan GOLL tengah kesulitan likuiditas. Meski begitu, hingga berita ini ditulis, direksi AISA dan GOLL belum memberikan konfirmasi terkait kabar tersebut.

Head of Research PT Universal Broker Satrio Utomo mengatakan secara entitas, AISA masih membukukan kinerja positif hingga September 2015. “Harusnya induknya tidak ada masalah karena pendapatannya masih oke, neraca keuangan pun sejauh ini bagus dan terkontrol,” jelas Satrio.  

Dalam catatan Bisnis, sejak tahun lalu AISA memang telah mempersiapkan skenario pembagian dividen saham kepada pemegang sahamnya atas 30% saham perusahaan di GOLL.

Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera Sjambiri Lioe sempat menuturkan skenario ini bertujuan agar perusahaan bisa lebih fokus menggarap bisnis di sektor makanan dan beras. AISA sendiri tercatat menjadi pemegang saham mayoritas atas GOLL atau sebesar 78,2%.

Selain skema pelepasan saham lewat pembagian dividen, Sjambiri mengungkapkan perusahaan juga mengambil langkah untuk menjual seluruh saham yang dimiliki jika harga yang ditawarkan sesuai. Namun, dia memastikan langkah itu diambil usai mendapat restu dari pemegang saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper