Bisnis.com, BANGKOK--Thailand berencana memotong produksi beras ke level terendah dalam 17 tahun terakhir sebagai upaya mengurangi stok di dalam negeri sekaligus menghentikan penurunan harga.
Permanent Secretary for Commerce Thailand Chutima Bunyapraphasara mengatakan, Negeri Gajah Putih menargetkan produksi beras di bawah 25 juta metrik ton pada musim tanam 2016-2017 yang dimulai pada Mei mendatang.
Angka tersebut menjadi besaran terendah sejak periode 1999-2000 dan musim sebelumnya, yakni 2015-2016 sekitar 27 juta metrik ton.
Pemerintah berjanji mengurangi surplus dalam negeri sekaligus meningkatkan nilai tambah produk seiring pendapatan petani yang berkurang karena jatuhnya harga.
Penanaman dalam musim ini pun akan mencocokan permintaan domestik dan mancanegara.
Dia menambahkan, harga ekspor beras turun 15% tahun lalu.
"Harga lokal akan distabilkan sekitar 7.500 baht [US$206] hingga 8.000 baht per ton selama beberapa tahun ke depan," tuturnya setelah pertemuan komite kerja rencana produksi padi, Senin (18/1/2015).
Thailand menyumbang sekitar seperempat perdagangan beras global dan memiliki sekitar 13 juta ton stok negara. Adapun produksi tahunan mencapai 34 juta ton dalam jangka waktu lima tahun.