Bisnis.com, JAKARTA— Spekulasi penurunan BI Rate menopang laju penguatan IHSG sepanjang sesi I Rabu (13/1/2016) di tengah sentimen positif bursa global.
IHSG menguat 0,89% atau 40,33 poin ke level 4.552,85 pada jeda siang. Indeks pagi ini konsisten bergerak di zona hijau antara level 4.533,68–4.559,51.
Indeks utama bursa di Asia kompak menguat didorong sentimen positif dari pergerakan harga minyak dan kinerja perdagangan China.
Kontrak minyak WTI rebound 1,36% ke harga US$31,29 per barel pada pukul 11.54 WIB, bergerak menguat setelah merosot selama 7 hari berturut-turut.
Ekspor China dalam denominasi yuan naik 2,3% pada Desember saat sebagian besar ekonom memprediksi penurunan ekspor. Neraca perdagangan Negeri Tiongkok naik dari US$54,1 miliar pada November menjadi US$60,09 miliar pada Desember.
Indeks Nikkei 225 telah melesat 2,73% pada Rabu siang, bersama Hang Seng yang melonjak 2,32% dan Kospi yang menguat 1,28%.
Sentimen positif dari dalam negeri muncul dari spekulasi pemangkasan BI Rate. Sebanyak 5 dari 10 ekonom yang disurvei Harian Bisnis Indonesia memprediksi BI akan menurunkan suku bunga acuan dari 7,5% menjadi 7,25%.
“Ada ekspektasi BI Rate dipangkas 25 basis poin. Kalau suku bunga turun pasti akan cari alternatif investasi lain, seperti saham. (Meski saat ini IHSG juga) masih dibayangi pelambatan yuan,” kata Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas.
Sebanyak 145 saham menguat dari 525 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun 93 saham melemah dan 287 saham stagnan.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) memimpin dengan kenaikan 1,55%, diikuti oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang naik 1,59%. Di sisi lain, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) jatuh 5,15%.
Indeks Bisnis27 mengakhiri sesi I dengan kenaikan 1,2% atau 4,73 poin ke level 392,22 setelah pagi tadi dibuka naik 0,92% ke level 396,11.
