Bisnis.com, JAKARTA—Saham-saham di Wall Street mempertahankan momentum positif, rebound dari penurunan tajam akibat gejolak di bursa China yang terjadi sepanjang pekan lalu.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,72% pada Rabu dini hari (13/1/2016), sedangkan S&P 500 berakhir menguat 0,78%.
“Pelan-pelan kami menemukan dasar dari aksi jual ini. Ada pembicaraan bawah anjloknya harga energi memberikan support dan (kenaikan) ini hanya pergerakan jangka pendek,” kata Tim Ghriskey dari Solaris Asset Management kepada Bloomberg.
Investor di bursa Amerika Serikat mulai beralih dari obsesi atas pergerakan saham di China ke laporan keuangan yang mulai dirilis emiten-emiten di Wall Street.
Perusahaan besar seperti JPMorgan Chase, Intel, dan Citigroup dijadwalkan mengumumkan laporan keuangan kuartal IV/2015 pada pekan ini.
Langkah China menjaga kestabilan yuan setelah membiarkan mata uang tersebut terdepresiasi di pasar spot dalam dua pekan sebelumnya juga meningkatkan kepercayaan diri investor.
Saham-saham teknologi seperti Intel dan Apple kembali memimpin penguatan saham-saham di bursa New York. Adapun saham-saham energi bertahan di zona hijau meskipun harga minyak mentah sempat jatuh ke bawah US$30/barel.