Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,39% atau 69,38 poin ke level 17.697,96 tertekan aksi jual di bursa Jepang pada Jumat (8/1/2016).
Hal yang sama juga dialami Tokyo Stock Price Index yang melemah 0,73% atau 10,62 poin ke level 1.447,32. Indeks Topix turun untuk hari kelima pada penutupan di Tokyo.
Keputusan China untuk mempertahankan tingkat mata uang untuk pertama kalinya dalam sembilan hari itu gagal menghentikan pelemahan Nikkei 225 Stock Average sehingga mencetak pelemahan mingguan terburuk pertama sejak 1997.
Saham Fast Retailing Co, merosot setelah memangkas perkiraan pendapatannya. Yen melemah 0,6 persen menjadi 17,70 per yuan dalam perdagangan luar negeri, dan ini merupakan penurunan pertama sejak 30 Desember.
"Situasi ini rapuh dan sentimen pasar tampaknya akan beralih ke hal-hal jangka pendek," kata Ryoma Sugihara, Head of Equity Flow Sales Societe Generale Securities, seperti yang dikutip di Bloomberg.
"Secara umum, tren pelemahan yuan belum berubah, tetapi karena otoritas telah mengambil langkah kuat, risiko yang berlebihan telah mereda," tambahnya.
Bank sentral China menetapkan tingkat referensi yuan pada 6,5636 per dolar AS, memberikan sedikit rasa lega kepada investor yang menilai pelemahan mata uang itu sebagai tanda pelemahan ekonomi China dan bank sentral China bergerak menuju devaluasi mata uang yang kompetitif
Pergerakan Indeks Nikkei 225
Tanggal | Level | Perubahan |
8/1/2016 | 17.697,96 | -0,39% |
7/1/2016 | 17.767,34 | -2,33% |
6/1/2016 | 18.191,32 | -0,99% |
5/1/2016 | 18.374,00 | -0,42% |
4/1/2015 | 18.450,71 | -3,06% |
Sumber: Bloomberg