Bisnis.com, JAKARTA— Indeks di bursa Jepang tergelincir di hari perdagangan pertama 2016, terseret sentimen dari China dan Timur Tengah.
Indeks Nikkei 225 ditutup merosot 3,06% atau 582,73 poin ke level 18.450,71, sedangkan Tokyo Stock Price Index (Topix) melemah 2,43% atau 37,63 poin ke level 1.509,67.
Data manufaktur China yang lebih buruk dari estimasi menekan pergerakan saham di bursa Jepang sekaligus membuat nilai tukar yen melonjak.
Caixin China PMI Manufacturing tersurvei di level 48,2 pada Desember, lebih rendah dari estimasi di level 48,9. Adapun yen diperdagangkan menguat 0,95% di pasar spot ke 119,19 per dolar AS pada pukul 14.16 WIB.
“Kami mulai melihat tanda nyata perlambatan ekonomi di China. Isu Arab Saudi dan Iran mungkin baik bagi minyak, tetapi itu juga meningkatkan risiko geopolitik,” kata Masayuki Otani dari Securities Japan Inc di Tokyo kepada Bloomberg.
Kondisi politik di Timur Tengah menjadi tegang setelah Arab Saudi mengeksekusi mati salah satu tokoh syiah sebagai salah satu terdakwa kasus pemberontakan dan terorisme.
Kedutaan Arab Saudi di Teheran diserang oleh massa sebagai reaksi atas eksekusi tersebut yang kemudian mendorong Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran.
Pergerakan Indeks Nikkei 225
Tanggal | Level | Perubahan |
1/1/2016 | 18.450,71 | -3,06% |
30/12/2015 | 19.033,71 | +0,27% |
29/12/2015 | 18.982,23 | +0,58% |
28/12/2015 | 18.873,35 | +0,56% |
24/12/2015 | 18.769,06 | -0,11% |
Sumber: Bloomberg