Bisnis.com, JAKARTA— Harga CPO terkoreksi pada awal perdagangan Senin (28/12/2015) setelah pekan lalu ditutup di harga tertinggi dalam 19 bulan terakhir.
Kontrak berjangka CPO untuk Maret 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, dibuka melemah 0,32% ke harga 2.479 ringgit atau Rp7,85 juta per ton.
Komoditas tersebut terus tertekan antara level 2.474—2.480 ringgit per ton dan bergerak melemah 0,36% ke harga 2.478 ringgit per ton pada pukul 10.22 WIB.
Harga CPO terkoreksi setelah pekan lalu ditutup di level 2.487 ringgit per ton, harga tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 28 Mei 2014.
“Harga bisa naik dan turun dengan tajam karena investor kesulitan mengartikan dampak data suplai dan ekspor,” kata Hiro Chai dari CIMB Futures di Kuala Lumpur kepada Bloomberg pekan lalu.
Ekspor CPO Malaysia merosot 15,81% month to month ke 1,01 juta ton pada 1–25 Desember 2015. Indonesia mempertahankan tarif bea keluar 0% untuk Januari 2015.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Maret 2015
Tanggal | Level | Perubahan |
28/12/2015 (10.22 WIB) | 2.478 | -0,35% |
23/12/2015 | 2.487 | +0,77% |
22/12/2015 | 2.468 | +1,02% |
21/12/2015 | 2.443 | +1,71% |
18/12/2015 | 2.402 | -0,55% |
Sumber: Bloomberg