Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPIAH ATAS DOLAR AS: Sentimen Ini Penggerak Kurs (4 November)

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/11/2015) berpotensi tertahan penguatan indeks dolar AS
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam
Rupiah/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (4/11/2015) berpotensi tertahan penguatan indeks dolar AS.

"Indeks dolar dan imbal hasil US Treasury kembali naik hingga dini hari tadi. Penguatan rupiah berpeluang tertahan hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (4/11/2015).

Dikemukakan situasi global akan tetap membayangi, apalagi menjelang rilis laporan kinerja sektor tenaga kerja AS yang diperkirakan membaik.

Kenaikan indeks dolar merespons sentimen tersebut.

Sementara itu minyak mentah kembali naik tajam, harganya setelah sempat turun drastis.

“Isu gangguan pasokan di Libia dan Brazil yang berhasil mendorong kenaikan harga minyak mentah, walaupun itu tidak berarti kenaikan bagi harga komoditas lainnya,” kata Rangga.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali naik tajam, seiring dengan meningkatnya harapan kenaikan suku bunga AS. Khususnya menjelang laporan kinerja sektor tenaga kerja AS di Jumat malam yang diperkirakan membaik.

“Pagi ini ditunggu angka Caixin PMI Composite Tiongkok,” kata Rangga.

Kemarin, rupiah menguat tajam hingga kemarin sore bersamaan dengan seluruh mata uang di Asia, seiring dengan meningkatnya tekanan pelemahan dolar di pasar global.

Angka inflasi yang turun drastis, sehingga meningkatkan harapan penurunan BI Rate juga membantu memberikan dorongan penguatan terhadap rupiah serta SUN dan IHSG.

“Cadangan devisa yang kemungkinan diumumkan hari ini penting untuk ditunggu, karena akan menjelaskan sebagian penyebab penguatan tajam rupiah di Oktober lalu,” kata Rangga.

Sementara itu, tambahnya, paket kebijakan VI yang akan diumumkan dalam waktu dekat berpeluang menambah sentimen positif.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro