Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Selasa (3/11/2015) menunggu rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2015.
"Dari domestik fokus terutama akan tertuju pada angka pertumbuhan triwulan III/ 2015 yang datang minggu ini.J ika membaik bisa mendorong optimisme terhadap rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (3/11/2015).
Dikemukakan inflasi tahunan turun drastis di Oktober, setelah secara umum harga-harga lebih rendah dibandingkan September.
“Sehingga meningkatkan harapan penurunan BI Rate,” kata Rangga.
Rupiah menguat kemarin, mengikuti sentimen pelemahan dolar di pasar global. Akan tetapi penurunan harga komoditas kembali, berpeluang membatasi ruang penguatan rupiah pada hari ini.
Harga minyak mentah dunia turun drastis tadi malam, dipicu oleh pesimisme terhadap permintaan minyak China serta diumumkannya cadangan minyak mentah Rusia yang naik tajam.
Sementara itu, indeks dolar stabil tetapi masih dengan kecenderungan pelemahan setelah angka ISM manufacturing AS semalam diumumkan turun.
Di sisi lain, tambahnya, angka Markit Manufacturing PMI Zona Euro yang naik mendorong penguatan euro yang cukup tajam hingga dini hari tadi.
“Secara umum fokus minggu ini akan tertuju pada angka pengangguran serta pertambahan tenaga kerja nonpertanian AS pada Jumat malam, yang sangat menentukan sentimen Fed Rate,” kata Rangga.