Kurs Rupiah 2 November: Di Pasar Spot Akhirnya Ditutup Menguat ke Rp13.669 Dolar AS

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai tukar rupiah di pasar spot akhirnya ditutup menguat 15 poin ke level Rp13.669 per dolar Amerika Serikat setelah pekan lalu terus tertekan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (2/11/2015), kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat -0,11% dari penutupan akhir pekan lalu Rp13.684/US$.

Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp13.620/US$ dan terlemah Rp13.697/US$. Penguatan rupiah terjadi pada saat mata uang regional Asia ditutup bervariasi.

Meskipun menguat pada hari ini, kurs rupiah tercatat masih terdepresiasi 9,37% sejak awal tahun ini. Namun, dalam sebulan terakhir, kurs rupiah terapresiasi 7,14% dan menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di regional Asia.

Pada saat yang sama, kurs tengah rupiah yang dipatok oleh Bank Indonesia melemah 43 poin ke level Rp13.682/US$. Pelemahan itu mencapai 0,31% dari sehari sebelumnya Rp13.639/US$.

Level tersebut juga terjadi pada kurs referensi Jakarta Interbank spot dollar rate (Jisdor). Kurs Jisdor ditetapkan pada Rp13.682/US$ dari sebelumnya Rp13.639/US$.

Adapun, kurs transaksi BI dipatok Rp13.750/US$ untuk kurs jual dan Rp13.614/US$ kurs beli.

Sementara itu, BI mencatat cadangan devisa hingga 30 September 2015 mencapai US$101,72 miliar.

BI telah menguras cadangan devisa sebesar US$6,33 miliar setara dengan Rp88,62 triliun hingga akhir September. Posisi cadev pada Juli 2015 mencapai US$107,55 miliar.

Begitu pula dengan suku bunga acuan atau BI Rate yang dipertahankan pada level 7,5% pada 15 Oktober 2015.

Berikut kurs rupiah di pasar spot:

Sumber: Bloomberg.

Berikut kurs Jisdor Bank Indonesia:

Sumber: Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel