Bisnis.com, JAKARTA - Pekan ini aksi jual investor asing diperkirakan masih terjadi di Bursa Efek Indonesia, sedangkan saham-saham big caps diprediksi terkoreksi karena masuknya saham HMSP ke dalam penghitungan indeks.
Pada perdagangan terakhir Oktober, Jumat, (30/10/2015), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,38% ke posisi 4.455,18. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp752,26 miliar.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, memprediksi IHSG pada pekan ini masih akan konsolidasi seiring penantian terhadap pidato Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen pada 4 November 2015. Kemungkinan besar, Yellen akan memberikan kepastian terkait penaikan suku bunga bank sentral AS.
Selain itu, masuknya saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) pada pekan ini ke dalam penghitungan IHSG akan membuka peluang koreksi saham-saham berkapitalisasi besar. Untuk diketahui, selain masuk dalam perhitungan IHSG, saham HMSP juga akan masuk indeks papan utama, indeks sektor barang konsumsi, dan indeks sektor manufaktur.
Adapun, skema persentase jumlah saham HMSP yang diperhitungkan dalam indeks adalah 25% pada 4 November 2015, meningkat menjadi 50% pada 18 November 2015, 75% pada 2 Desember 2015, dan 100% pada 16 Desember 2015. Kapitalisasi pasar saham HMSP pada penutupan akhir pekan ini tercatat sebesar Rp427,43 triliun.
“Masuknya HMSP itu membuka peluang koreksi saham-saham big cap, karena HMSP masuk dalam saham big cap. Akan ada rebalancing portofolio,” kata Hans, Minggu (1/11/2015).
Selain itu, investor juga masih menunggu sejumlah laporan keuangan emiten kuartal III yang masih belum keluar. “Kemudian, IHSG juga akan dipengaruhi data inflasi, kami perkirakan inflasi akan bagus, namun saya pikir masih konsolidasi melemah” tambahnya.