Bisnis.com, EDINBURGH -- Pelaku pasar uang mengeluarkan uang besar-besaran untuk melakukan lindung nilai menyusul penguatan poundsterling terhadap euro sejak Juli setelah bank sentral Eropa (ECB) mengisyaratkan penambahan stimulus.
Poundsterling menanjak ke level terkuatnya dalam dua bulan terhadap euro pada Jumat (23/10/2015), sementara sinyal penguatan terus berlanjut sejalan dengan pemulihan ekonomi Britania yang meninggalkan para tetangganya di belakang.
Pengumuman 27 Oktober akan menunjukkan produk domestik bruto Inggris berekspansi 0,6% pada kuartal III/2015, menurut survei Bloomberg. Sementara itu, laporan terpisah pekan depan akan memproyeksi perbaikan persetujuan kepemilikan rumah dan keyakinan konsumen.
"Kami tetap relatif kuat berdasarkan data Inggris. Pound akan tetap kokoh saat divergensi kebijakan berlanjut," kata Neil Jones, Kepala Pemasaran Mizuho Bank Ltd. seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (24/10/2015).
Pound menguat 2,3% pekan ini ke 71,83 pence per euro setelah sempat menggapai 71,69 pence, level terkuat sejak 21 Agustus. Mizuho memperkirakan pound bisa menyentuh 70 pence tahun ini.
Presiden ECB Mario Draghi menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan kembali program pelonggaran kuantitatif mereka pada Desember.