Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2015 hari ini, Jumat (16/10/2015), pk. 08:31 WIB melemah 5,1 poin atau 0,43% ke US$1.182,4 per ounce.
Rupiah melemah setelah lima hari mampu terus menguat.
Pelemahan tersebut bersamaan dengan penguatan dolar AS. Biasanya penguatan dolar akan menekan komoditas yang ditransaksikan dengan mata uang tersebut.
Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live.
Harga emas berpeluang menutup 2015 dengan penguatan tahunan seiring peluang kenaikan suku bunga Federal Reserve pada tahun ini yang hampir mustahil.
Pasalnya, data ekonomi Amerika Serikat sejak Agustus sampai September belum sepenuhnya menunjukkan tren pemulihan ekonomi.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 14.25 WIB, harga emas Gold Spot terkoreksi 0,61% menjadi US$1.175 per troy ounce. Tetapi, sepanjang bulan ini harga emas telah menguat sebesar 5,66% seiring rangkaian data buruk ekonomi AS yang membuat peluang kenaikan suku bunga kian sulit.
Harga emas berpeluang mencatatkan penguatan tahun pertama setelah dua tahun terus mengalami kerugian tahunan bila pada akhir tahun ini dapat menyentuh level di atas US$1.181. Level itu adalah penutupan harga logam mulia pada akhir tahun lalu.
Bob Haberkom, Ahlis Strategi Senior RJO Futures mengatakan dengan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus memburuk seperti saat ini sehingga peluang kenaikan suku bunga Fed kian menipis. Baik secara fundamental maupun teknikal memperlihatkan bahwa tren pergerakan harga emas cenderung positif untuk melanjutkan penguatan.
"Semua tema besar untuk pergerakan harga emas adalah wacana kenaikan suku bunga the Fed yang sampai saat ini belum terealisasi," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (16/10/2015).
Teranyar, data consumer price index (CPI) AS untuk September secara month on month (MoM) mengalami penurunan sebesar 0,2% dibandingkan dengan Agustus sebesar –0,1%, sedangkan secara year on year (YoY) mengalami stagnan di 0% dibandingkan dengan Agustus sebesar 0,2%.
Meskipun begitu, terkait data CPI AS yang mengecewakan ini sudah diprediksi pasar sebelumnya sehingga dampak ke pasar tidak terlalu menekan dolar AS dan mengangkat harga emas lebih jauh.
Sebelumnya, data producer price index (PPI) AS untuk September juga memburuk. Secara MoM melambat 0,5% dibandingkan dengan Agustus yang stagnan 0%, sedangkan secara YoY kian melambat 1,1% dibandingkan dengan Agustus –0,8%. Lalu, data penjualan ritel pun menunjukkan pertumbuhan yang melambat setelah pada September hanya tumbuh 0,1% dibandingkan dengan Agustus sebesar 0,2%.
Kemudian, salah satu indikator kenaikan suku bunga the Fed yaitu data non-farm payroll (NFP) untuk September juga melambat menjadi sebesar 142.000 dibandingkan dengan Agustus sebesar 173.000.
Meskipun data ekonomi AS melambat, William C. Dudley, Presiden Fed Bank of New York, menuturkan masih yakin kalau kenaikan suku bunga bisa tetap terjadi tahun ini.
Di sisi lain, ruang ganti the Fed secara keseluruhan penuh perdebatan antara optimis dan pesimis untuk menaikkan suku bunga. Situasi pun kian panas pasca pertemuan the Fed September silam.
Vyanne Lai, Ekonom Australia and New Zealand Banking Group Ltd., menegaskan apapun yang terjadi saat ini, semua sentimen condong mendorong penguatan harga emas lebih jauh lagi.
Emas makin melemah.
Emas Comex turun 10,8 poin atau 0,91% ke US$1.176,7 per ounce.
Emas melemah di saat terjadi devaluasi yuan, dan penguatan kembali dolar AS.
Harga emas Pegadaian , Jumat (16/10/2015)
Bobot | Harga (Rp) | Harga/gr |
5 | 2.670.000 | 534.000 |
10 | 5.290.000 | 529.000 |
25 | 13.150.000 | 526.000 |
50 | 26.250.000 | 525.000 |
100 | 52.450.000 | 524.500 |
250 | 131.500.000 | 524.000 |
1.000 | 523.500.000 | 523.500 |
Sumber: pegadaian.co.id
Harga emas Antam pada perdagangan Jumat (16/10/2015)
Bobot/keping (gram) | Harga/gram (Rp) |
1 | 563.000 |
2 | 543.000 |
2,5 | 539.000 |
3 | 537.000 |
4 | 534.000 |
5 | 534.000 |
10 | 529.000 |
25 | 526.000 |
50 | 525.000 |
100 | 524.500 |
250 | 524.000 |
500 | 523.600 |
Sumber: logammulia.com, 2015
Harga jual emas Antam turun 5.000, dijual di kisaran Rp523.600-Rp563.000/gram
Buy back Antam turun 10.000 ke Rp500.000/gram