Bisnis.com, JAKARTA—Imbal hasil obligasi kembali merosot pada Jumat (9/10/2015) setelah kemarin naik ketika laju penguatan rupiah tertahan.
Data dari Bloomberg menunjukkan yield SUN FR70 turun 14 basis poin ke 8,698% pada Rabu (9/10/2015). Harga SUN bertenor 9 tahun tersebut naik 0,80% ke 98,090 pada pukul 13.12 WIB.
Maximilianus Nico Demus, Analis Pendapatan Tetap dari Samuel Sekuritas, mengatakan pergerakan SUN terdorong oleh penguatan rupiah. Investor kembali optimistis setelah kemarin pelemahan rupiah mendorong yield SUn naik 17 bsp.
Namun, dia mengingatkan belum ada indikasi pembalikan tren di pasar obligasi Indonesia yang tertekan dalam beberapa bulan terakhir. Kencenderungan tersebut tampak dari total transaksi dan voluem yang naik tipis di saat yield SUN turun drastis.
“Tetap waspadi koreksi pada pasar obligasi. Penguatan SUN yang terjadi sejak awal minggu tidak didukung oleh volume yang meningkat, konfirmasi atas perubahan tren masih perlu konfirmasi lanjutan,” kata Nico.
Rupiah diperdagangkan menguat 4,23% atau terapresiasi 587 poin ke Rp13.300 per dolar AS pada pukul 13.12 WIB.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
9/10/2015 (13.12 WIB) | 98,090 (+0,80%) | 8,698 |
8/10/2015 | 97,307 (-1,01%) | 8,833 |
7/10/2015 | 98,296 (+0,43%) | 8,662 |
sumber: Bloomberg