Bisnis.com, JAKARTA--Rencana penjualan saham PT Express Trasindo Utama Tbk. oleh pemilik Grup Rajawali Peter Sondakh membuat harga saham TAXI anjlok tajam.
Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi PT Bursa Efek Indonesia, mengatakan telah terjadi penurunan harga saham TAXI yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya atau unusual market activity (UMA).
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham TAXI, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," katanya dalam pengumuman resmi, Senin (28/9/2015).
BEI meminta agar investor memperhatikan jawaban manajemen TAXI, mencermati kinerja perseroan, mengkaji kembali rencana aksi korporasi bila tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Peter Sondakh memang mau melego saham yang dikempitnya di dalam TAXI kepada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) . SRTG April lalu menyatakan telah menandatangani kesepakatan pengambilalihan 1,09 miliar lembar saham TAXI dengan Grup Rajawali.
Angka ini merepresentasikan sekitar 51% dari modal disetor PT Rajawali Corpora dan ditempatkan penuh di emiten operator taksi itu.
Harga saham TAXI pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (28/9/2015), melorot 9,88% ke level Rp365 per lembar. Dalam sebulan terakhir, saham TAXI telah ambrol dari Rp780 per lembar.
Bahkan, dalam setahun terakhir, return saham TAXI negatif 73,65% dan sejak awal tahun terkoreksi 68,80%. Kapitalisasi pasar saham TAXI mencapai Rp783,14 miliar.