Bisnis.com, JAKARTA— Perdagangan surat utang negara (SUN) di pasar obligasi sekunder sepi pada Jumat pagi (11/9/2015) setelah intervensi Bank Indonesia mendongkrak volume perdagangan hari sebelumnya.
Data dari Bloomberg menunjukkan harga obligasi pemerintah RI bertenor 10 tahun (FR70) cenderung flat, turun 0,04% ke level 95,352 dengan yield naik 1 basis poin ke 9,174% pada pukul 11.09 WIB.
Maximilianus Nico Demus L, Fixed Income Analyst Samuel Sekuritas mengatakan penguatan rupiah pagi ini sedikit meredam volatilitas pasar.
Rupiah yang cenderung stabil menahan laju pelemahan SUN di saat investor global cenderung wait and see menunggu keputusan The Fed.
Perdagangan obligasi cenderung sepi pagi ini, apalagi dibandingkan dengan lonjakan volume pada sore kemarin yang dipicu masuknya Bank Indonesia ke pasar obligasi.
“Kecemasan menjelang pengumuman The Fed akan menjaga volatilitas dengan kecenderungan pelemahan. Rupiah dibuka menguat, hingga kurs rupiah menjadi lebih stabil,” kata Nico.
Namun, Nico mengingatkan yield SUN bisa semakin naik jika data neraca perdagangan Indonesia yang diumumkan pekan depan memperkuat indikasi perlambatan ekonomi.
Pergerakan SUN Seri FR70 di Pasar Sekunder
Tanggal | Harga | Yield (%) |
11/9/2015 (11.09 WIB) | 95,352 (-0,04%) | 9,174 |
10/9/2015 | 95,388 (-0,60%) | 9,168 |
9/9/2015 | 95,960 (+0,14%) | 9,066 |
Sumber: Bloomberg