Bisnis.com, JAKARTA— Pelemahan dolar Amerika Serikat dan rebound harga komoditas mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat sepanjang sesi I Jumat (11/9/2015).
IHSG menguat 0,75% atau naik 32,58 poin ke level 4.375,84 pada jeda siang. Indeks terus bergerak di zona hijau sepanjang sesi I antara level 4.361,22—4.379,66.
Ikhsan Binarto, Analis Indo Premier Securities, optimistis penguatan IHSG akan berlanjut hingga penutupan dan bisa naik melebihi 1%.
Dia menjelaskan tren positif di Bursa Efek Indonesia ditopang oleh tertahannya laju penguatan dolar AS, penguatan di Wall Street, dan rebound harga komoditas.
“(Naik lewat) 1% bisa, karena dolar melemah. Dow Jones dan minyak juga naik lagi,” kata Ikhsan kepada bisnis.com.
Rupiah ditransaksikan menguat 0,14% atau terapresiasi 20 poin ke Rp14.313 per dolar AS di akhir sesi I bursa saham. Kurs tengah Bank Indonesia menguat menjadi Rp14.306 per dolar AS.
Sebanyak 156 saham menguat dari 517 saham yang diperdagangkan di BEI. Adapun 76 saham melemah dan 285 saham stagnan.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Astra International Tbk (ASII) memimpin, masing-masing menguat 2,45% dan 2,07%.
Saham yang paling menahan laju penguatan IHSG adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang melemah 3,7% dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang tuurn 3,66%.
Sebanyak 8 indeks sektoral menguat dan 1 indeks sektoral melemah dari 9 indeks sektoral IHSG yang terdaftar di Bloomberg.
Sektor agribisnis melejit 4,89% dipimpin oleh saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 10%. AALI dan emiten perkebunan sawit lain menguat didorong pemulihan harga CPO.
Indeks Bisnis27 telah menguat 1,01% ke level 364,36 ketika sesi I perdagangan saham berakhir, setelah naik 0,77% ke level 363,37 pada pembukaan.