Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Produk Reksa Dana Saham yang Masih Outperform

Meski rata-rata kinerja produk reksa dana saham sepanjang tahun ini merosot tajam dan mencatatkan negatif yang cukup tinggi hingga -17,56%, sejumla produk reksa dana saham masih berkinerja outperform dari indeks harga saham gabungan.

Bisnis.com, JAKARTA— Meski rata-rata kinerja produk reksa dana saham sepanjang tahun ini merosot tajam dan mencatatkan negatif yang cukup tinggi hingga -17,56%, sejumla produk reksa dana saham masih berkinerja outperform dari indeks harga saham gabungan.

Berdasarkan data PT Infovesta Utama, sepanjang Januari-Agustus 2015 rata-rata return reksa dana saham tercatat -17,56%. Adapun, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode yang sama adalah -13,72%. Meski seluruh produk reksa dana saham mencatatkan return negatif pada periode tersebut, sebanyak 28 produk masih berkinerja di atas IHSG atau dikatakan outperform.

Sedangkan 116 produk reksa dana saham lainnya memiliki kinerja di bawah performa IHSG atau underperform.

Sejumlah produk yang mampu outperform tersebut a.l Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dengan return -12,56%, AXA Maestrosaham dengan return -12,61%, BNI-AM Dana Saham Inspiring Equity Fund yang mencatatkan return -12,37% dan BNP Paribas STAR yang menorehkan return -12,25%.

Selain itu, ada Danareksa Mawar Konsumer 10 dengan return -10,46%, HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan return -11,71%, Kharisma Kapital Prima yang menorehkan return -10,63%, Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus dengan return -11,16%, Mega Dana Capital Growth dengan return -13,07%, MNC Dana Ekuitas dengan return -7,92%, Pacific Equity Fund yang mampu mencatat return -6,26%, Pacific Equity Growth Fund dengan kinerja -8,88%, dan sejumlah produk reksa dana saham lainnya.

Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama mengatakan masih outperformnya sejumlah produk reksa dana sahan tersebut bergantung dari strategi penempatan portofolio reksa dana. Termasuk, penempatan ke saham atau kas dan pemilihan sektor sahamnya.

Dia menyarankan, para manajer investasi untuk meracik portofolio reksa dana saham dengan sektor-sektor saham dan perusahaan yang defensif. Salah satunya adalah sektor konsumsi.

"Hal ini dikarenakan masih berlanjutnya ketidakpastian ke pasar saham, sehingga sektor saham yang defensif bisa menjadi pilihan,” kata Vilia kepada Bisnis, Selasa (8/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper