Bisnis.com, JAKARTA— Kinerja reksa dana saham pada Agustus yang terkoreksi cukup dalam hingga -6,75% menyeret kinerja reksa dana saham sepanjang tahun berjalan hingga -17,56%. Kini, sejumlah kalangan tak lagi optimistis pada kinerja reksa dana dan mulai mengoreksi target.
Berdasarkan data Infovesta Utama, return reksa dana saham sepanjang Agustus terkoreksi paling dalam dibandingkan kinerja reksa dana lainnya. Reksa dana saham mencatat return -6,75% atau underperform dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang -6,10%. Adapun, reksa dana campuran mencatatkan return -3,82% dan reksa dana pendapatan tetap -0,70%.
Bila dibandingkan dengan kinerja bulan sebelumnya, kinerja reksa dana saham pada Agustus ini bisa dikatakan turun cukup dalam. Pada Juli, return reksa dana saham tercatat -2,20%. Kinerja reksa dana saham terkoreksi paling dalam pada Juni 2015, yakni sekitar -7,17%.
Vilia Wati, analis PT Infovesta Utama mengatakan kinerja reksa dana saham pada Agustus 2015 tertekan akibat IHSG yang anjlok cukup dalam pada periode yang sama. Adapun, tekanan pada IHSG disebabkan oleh sentimen negatif regional, seperti anjloknya bursa China serta devaluasi Yuan.
“Kinerja reksa dana saham bulan ini memang tertekan lebih dalam dibandingkan dengan IHSG. Namun demikian, kami belum merilis data apakah ada redemption reksa dana pada Agustus,” kata Vilia kepada Bisnis, Selasa (1/9/2015).
Adapun, kinerja reksa dana saham secara year to date juga sangat tidak memuaskan. Hingga Agustus, return reksa dana saham -17,56% atau cukup jauh dibandingkan dengan kinerja IHSG yang -13,72%. Sementara, untuk reksa dana campuran sekitar -9,82%. Sedangkan, untuk reksa dana pendapatan tetap masih mencatatkan kinerja positif yakni 0,82%.
Kinerja reksa dana yang kurang memuaskan hingga saat ini membuat Infovesta juga mengoreksi target mereka sebelumnya. Bukan hanya reksa dana saham yang dikoreksi, tetapi target kinerja reksa dana pendapatan tetap dan campuran juga turut dikoreksi seiring bergejolaknya pasar saham saat ini.
Sebelumnya, Infovesta menargetkan return reksa dana saham sekitar 11%-14%, reksa dana campuran 9%-11%, reksa dana pendapatan tetap 7%-8%, dan reksa dana pasar uang 6%-7%. “Kami sudah ada koreksi target return,” tambah Vilia.
Infovesta merevisi return reksa dana saham hingga akhir tahun menjadi -9% sampai 6%, reksa dana campuran menjadi -5% sampai -2%, reksa dana pendapatan tetap menjadi 2%-4% dan reksa dana pasar uang tetap di posisi 6%-7%. “Kami perkirakan jadi negatif dibandingkan dengan posisi tahun lalu,” jelas Vilia.
Siswa Rizali, Kepala Riset dan Direktur PT AAA Asset Management mengatakan kinerja reksa dana kembali lagi pada masa 2013 silam. Di mana, pada April terlihat ada harapan untuk kinerja reksa dana, tapi ternyata pada Agustus sudah hilang harapan.
“Sebenarnya sejak 2011 kondisi pasar memang sudah berat. Kalau melihat data Agustus, sama dengan 2013, sudah hilang harapan. Beda dengan tahun 2003-2010 return bisa naik cukup banyak,” jelas Siswa kepada Bisnis.com, Selasa (1/9/2015).