Bisnis.com, JAKARTA– PT. Adhi Karya Tbk menunda rencananya untuk melakukan aksi right issue senilai Rp2,09 triliun guna memenuhi kebutuhan dana investasi proyek Light Rail Transit (LRT) Tahap I yang mencapai total Rp12, 56 triliun.
Direktur Utama PT. Adhi Karya Kiswodarmawan mengungkapkan semula pihaknya berencana melakukan aksi right issue pada pekan ini. Namun, niat tersebut terpaksa dibatalkan karena kondisi pasar yang sedang lemah.
“Sambil menunggu (perpres), proses rights issue nuansanya akan tertunda lagi nih, pasar lagi gak kondusif gini. Ya maunya minggu ini tapi gak mungkin kan, pasarnya lagi gak bagus, kalau dipaksain percuma nanti gak dapat duit saya,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (28/8/2015).
Dia menyatakan meskipun proses right issue tertunda, tetapi pihaknya siap untuk memulai konstruksi proyek LRT tersebut segera setelah perpres diteken. Menurutnya, dana perusahaan mencukupi untuk tahap konstruksi awal seperti pembuatan pondasi.
Adapun groundbreaking proyek LRT mundur dari rencana semula pada 17 Agustus kemarin karena masih menunggu terbitnya peraturan presiden yang menunjuk Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana. Sambil menunggu terbitnya perpres tersebut, pihaknya terus melakukan pematangan desain konstruksi, dan melakukan sinkronisasi dengan pemerintah daerah DKI Jakarta.
Dia berharap pemerintah segera meneken perpres sehingga proses konstruksi bisa segera dilakukan. Jika perpres bisa terbit pada pekan depan, ujarnya, pihaknya optimistis groundbreaking dapat dilakukan pada akhir bulan ini.
“Targetnya tetap untuk 2018 Asean Games, harapannya. Kita akan usahakan,” katanya.
Data yang dirilis PT Adhi Karya mencantumkan kebutuhan investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan LRT tahap I adalah sebesar RP12,56 triliun. Jumlah tersebut akan dipenuhi dengan 30% ekuitas perusahaan atau senilai Rp3,77 triliun, right issues 2015 senilai Rp2,09 triliun, dan sisanya Rp1,68 triliun akan didanai dari sebagian pengajuan Penyertaan Modal Negara (PMN) dana tau dengan partner BUMN lain.
Bila telah beroperasi, moda transportasi LRT tersebut diprediksi memiliki kapasitas angkut sebesar 816.000 orang per hari dengan headway minimal dua menit pada saat jam padat. Adapun besaran tarif yang kini direncanakan adalah Rp17.500 untuk rute Cibubur-Cawang, Rp20.000 untuk rute Bekasi Timur-Cawang dan Rp15.000 untuk Cawang-Dukuh Atas.