Bisnis.com, JAKARTA--Rencana penerbitan saham baru atau rights issue yang belum disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia membuat saham PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) dibekukan oleh otoritas pasar modal.
I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan saham MAIN yang tercatat di papan pengembangan harus disuspensi untuk menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien.
"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek perseroan di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan hari Rabu," ungkapnya dalam pengumuman resmi, Rabu (19/8/2015).
Menurutnya, manajemen Malindo Feedmill berencana untuk menggelar penawaran umum terbatas (PUT) dengan menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Hingga saat ini, sambungnya, perseroan belum menyampaikan informasi mengenai skema PUT dan keterbukaan informasi berkaitan dengan PUT HMETD termasuk rasio, harga pelaksanaan, dan tujuan penggunaan dana.
BEI telah meminta penjelasan kepada manajemen Malindo Feedmill. BEI juga meminta kepada pemangku kepentingan untuk memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan khususnya mengenai rencana PUT HMETD.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill Rudy Hartono mengatakan perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 1 Oktober 2015.
"Mata acara persetujuan PUT perseroan dengan menerbitkan HMETD," tulisnya pada 18 Agustus 2015.
Selain itu, RUPSLB juga akan mengagendakan perubahan pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar perseroan mengenai modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan PUT tersebut.