Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuagan akan mengimplementasikan electronic trading platform (ETP) pada Desember 2015 guna meningkatkan likuiditas di pasar obligasi.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan peluncurkan ETP di pasar obligasi pada Desember 2015 merupakan tahap pertama. Adapun, tahap kedua akan dilakukan pada 2016.
ETP merupakan trading platform untuk perdagangan surat utang pemerintah dan korporasi. Perdagangan obligasi akan dikumpulkan dalam platform ETP sehingga data perdagangan dapat dimonitor setiap hari. Nantinya, sistem yang akan digunakan adalah sistem yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kerja sama bukan hanya OJK dan SRO, akan kerja sama juga dengan DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu). Ini sudah disepakati bersama, tahap pertama Desember 2015,” kata Nurhaida, Rabu (12/8/2015).
ETP akan memungkinkan perdagangan obligasi di pasar sekunder dilakukan seperti saham di BEI. Dengan demikian, harga transaksi perdagangan lebih transparan dan dilaporkan secara real time. Nantinya, harga transaksi obligasi akan terlihat di layar dan dapat dengan cepat dilaporkan ke IBPA (Indonesia Bond Pricing Agency) untuk pembentukan harga.
Sementara itu, selama ini obligasi masih ditransaksikan di luar BEI atau over the counter (OTC). Misalnya perdagangan Surat berharga negara (SBN) saat ini dilakukan antara dealer utama.
Setelah deal harga, kemudian baru setelmen dan harga dilaporkan pada hari berikutnya. Sehingga orang lain tidak mengetahui harga jual beli. Saat ini, harga obligasi hanya diperoleh dari pelaporan Penerimaan Laporan Transaksi Efek (PLTE).
ETP dinilai akan berdampak positif bagi pasar obligasi. Dengan ETP, pasar surat utang menjadi lebih efektif. Harga juga menjadi lebih transparan dan investor akan mendapatkan harga terbaik saat transaksi obligasi.
Saat ini, perdagangan obligasi dinilai kurang likuid lantaran masih banyak obligasi yang tidur atau digenggam hingga jatuh tempo dan tidak diperdagangkan. Kurang likuidnya pasar obligasi saat ini juga dipicu oleh masih minimnya jumlah seri yang beredar.
Tito Sulistio, Direktur Utama BEI mengatakan hingga kini proses persiapan ETP masih sesuai jadwal. Sistem juga sudah disiapkan. “Semua masih on schedule, semoga Desember meluncur,” kata Tito.