Bisnis.com, JAKARTA—Pendapatan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. sepanjang semester I/2015 hanya mampu naik tipis 3,65% menjadi Rp32,63 triliun dari sebelumnya Rp31,48 triliun, di tengah melemahnya sektor komoditas.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun merosot 25,3% menjadi Rp1,73 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,31 triliun. Kenaikan beban makin menggerus laba.
Beban pokok penjualan tercatat meningkat 3,08% ke posisi Rp23,68 triliun dari setahun sebelumnya, yang sekitar Rp22,97 triliun. Beban usaha pun terkerek naik 10,63% dari Rp4,81 triliun menjadi Rp5,32 triliun.
Di sisi margin, hanya margin kotor yang mengalami pertumbuhan, dari 27,03% menjadi 27,43%. Sementara, margin usaha turun 38 basis poin menjadi 11,79% dari level 12,17%, dan margin bersih merosot hingga 206 bps dari 7,36% menjadi 5,3%.
Direktur Utama dan CEO Indofood Sukses Makmur (INDF) Anthoni Salim mengungkapkan menciutnya margin usaha disebabkan melemahnya kinerja divisi agribisnis sebagai akibat turunnya harga jual rata-rata produk sawit. Tetapi, dia menyatakan perseroan masih memiliki pondasi yang kokoh dalam menghadapi kondisi makro saat ini.
“Kami akan terus menjalankan strategi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta menghadapi tantangan ke depan,” tutur Anthoni dalam pernyataan resmi perseroan, Jumat (31/7).
Kelompok usaha produk konsumen bermerek yang dijalankan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), Bogasari, agribisnis, dan distribusi masing-masing berkontribusi 50%, 24%, 18%, dan 8% terhadap total revenue INDF.