Bisnis.com, JAKARTA—IHSG terkoreksi meski seluruh indeks bursa di Asia Pasifik bergerak positif pada Senin (22/6/2015).
IHSG hari ini ditutup melemah 0,52% ke 4.959,25. Indeks terus merosot setelah menguat 0,14% ke level 4.992,04 pada pembukaan dengan level terendah di 4.957,35.
Indeks acuan Bursa Efek Indonesia adalah satu-satunya indeks yang berakhir di zona merah di regional.
Indeks KLCI Malaysia menguat 0,64%, STI Singapura berakhir naik 0,67%, sedangkan Hang Seng naik 1,20%.
Seluruh indeks di Asia Pasifik, kecuali bursa di China yang tutup selama hari libur, menguat terdorong sentimen positif dari Eropa.
Yuganur Widjanarko dari HD Capital memperkirakan pergerakan IHSG terhambat oleh inflasi yang tinggi di Indonesia dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
“Gara-gara data inflasi Juni akan melonjak, Juli makin tinggi,” kata Yuganur kepada bisnis.com.
Seluruh indeks sektoral berakhir di zona merah pada akhir perdagangan dengan pelemahan tertajam terjadi pada indeks sektor infrastruktur.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang turun 5,84 poin adalah saham penekan indeks infrastruktur sekaligus beban utama IHSG dalam perdagangan hari ini.
Dari 512 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 108 saham bergerak naik, 158 saham melemah, dan 247 saham stagnan.
Saham big cap lain bergerak variatif. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 2,57 poin bersama PT Astra International Tbk (ASII) yang turun 0,71 poin, sedangkan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 0,80 poin.
Indeks Bisnis27 hari ini melemah 0,84% ke level 420,45, sedangkan rupiah berakhir menguat 0,20% ke Rp13.306 per dolar AS di pasar spot.
Saham-saham penekan utama IHSG:
TLKM | -1,90% |
BBRI | -0,90% |
PGAS | -2,16% |
ASII | -0,71% |
Saham-saham pendorong utama IHSG:
UNVR | +0,24% |
ASRI | +6,73% |
BBCA | +0,18% |
GEMS | +6,67% |
Sumber: Bloomberg