Bisnis.com, JAKARTA – Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 25 bps dinilai berpotensi memberikan penguatan terhadap kinerja sektor infrastruktur di pasar modal Indonesia. Sejumlah saham seperti TLKM, ISAT, MTEL, hingga TOWR direkomendasikan analis di dalam sektor ini.
Melansir Bloomberg, indeks infrastruktur menguat cukup signifikan selama sebulan belakangan. Sejak 1 Juli hingga 22 Juli 2025, indeks ini telah menguat 31,48%. Penguatan sektor ini bahkan diprediksi akan berlanjut di sisa 2025.
Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menerangkan, penguatan indeks tersebut sepanjang Juli 2025 terutama disebabkan oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), yang mencatatkan kenaikan lebih dari 30% dalam sepekan.
Hal itu terjadi selepas BREN dan sejumlah perusahaan afiliasi Prajogo Pangestu mendapatkan sentimen dari peluang masuknya saham-saham tersebut ke MSCI. Di satu sisi, BREN menjadi saham dengan kapitalisasi terbesar di sektor ini, dengan menggenggam Rp1.054 triliun kapitalisasi pasar.
Sejalan dengan itu, sejumlah saham lain dalam indeks, seperti PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan sejumlah saham lainnya mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan selama Juli 2025.
Di semester II/2025, Indri menilai bahwa penguatan sektor ini bukan tidak mungkin terjadi. Sektor yang sempat tertekan sejak awal tahun hingga awal Juli 2025 ini berpotensi menguat di sisa 2025.
Baca Juga
“Sektor Infrastruktur masih berpotensi untuk melanjutkan penguatannya di semester II 2025 karena masih terbukanya peluang penurunan suku bunga lanjutan,” kata Indri saat dihubungi, Selasa (22/7/2025).
Selain itu, peluang BREN untuk masuk ke indeks MSCI juga menjadi gula-gula pemanis bagi kinerja sektor infrastruktur.
Senada, Analis MNC Sekuritas Cabang Pantai Indah Kapuk Hijjah Marhama memberikan pandangan serupa, bahwa penguatan sektor infrastruktur di sisa 2025 akan sangat dipengaruhi oleh potensi pemangkasan suku bunga BI dan The Fed.
Marhama menerangkan, selain potensi penguatan melalui ekspektasi pemangkasan suku bunga, kinerja sektor infrastruktur berpotensi bergerak volatil mengikuti kinerja saham BREN, yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo.
"Ini yang menjadi peluang fifty–fifty sebenarnya buat sektor infrastruktur. Kalau saham ini [BREN] turun, akumulasi return sektor jadi turun," katanya saat dihubungi, Selasa (22/7/2025).
Marhama menilai bahwa sektor ini berpotensi menguat di sisa 2025, yang didorong oleh potensi pemangkasan suku bunga The Fed, dan diikuti kembali oleh BI.
Marhama merekomendasikan saham PT Indosat Tbk. (ISAT), PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Terhadap ISAT, dia merekomendasikan target harga pada Rp2.650, EXCL dengan target harga Rp3.000, MTEL target harga Rp700, dan TOWR dengan target harga Rp750–780.
Sementara itu, Indri merekomendasikan buy untuk saham TLKM, dengan target harga Rp2.920 dan stop loss pada area Rp2.760.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.