Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah emiten kabel mulai memperbesar porsi penjualan serat optik seiring dengan permintaan produk tersebut yang kian membludak.
Nicodemus Marjopranoto Trisnadi, Direktur PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk., mengatakan kontribusi penjualan produk serap optik terhadap pendapatan perseroan memang masih 4%. Adapun pada kuartal I/2015, emiten berkode SCCO ini membukukan pendapatan Rp880 miliar dengan laba bersih sebanyak Rp37,01 miliar.
“Prospek bisnis serat optik tahun ini sangat baik,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (17/6).
Nicodemus menjelaskan pertumbuhan permintaan serat optik kian deras seiring dengan kebutuhan Internet yang semakin tinggi. Para operator penyedia layanan ini juga giat meremajakan fasilitas mereka menggunakan serat optik. Salah satunya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Perusahaan pelat merah ini sedang menggalakkan penggantian kabel tembaga menjadi serat optik untuk menyediakan layanan Internet pita lebar (broadband). Nicodemus mengatakan kabel tembaga sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan layanan data yang sangat tinggi dari masyarakat. Adapun produksi serat optik perseroan saat ini rata-rata mencapai 500 kilometer per bulan.
Kendati demikian, perseroan masih akan mengandalkan produk kabel low voltage dan building wire yang selama ini memberikan kontribusi penjualan paling besar. Guna meningkatkan kontribusi serat optik, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksi sekaligus memberikan harga yang lebih kompetitif.
