Bisnis.com, JAKARTA-- Garibaldi Thohir, Komisaris PT Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017 yang baru saja terpilih mendorong seluruh perusahaan keluarga yang belum menjadi perusahaan publik untuk segera melantai di bursa.
Kemarin, Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengangkat Garibaldi Thohir sebagai komisaris untuk mengisi jabatan anggota dewan komisaris yang lowong. Jabatan tersebut kosong setelah Dwi Soetjipto mundur dari kursi komisaris karena menduduki jabatan direktur utama PT Pertamina Persero.
RUPSLB dihadiri oleh 99 pemegang saham atau 90,83% dari jumlah pemegang saham. Nama Garibaldi satu-satunya nama yang diajukan para pemegang saham. Garibaldi saat ini menjabat chief executive officer PT Adaro Energy Tbk.
Garibaldi mengatakan akan fokus untuk menambah jumlah emiten di Indonesia. Salah satu cara yang akan digunakan adalah dengan mendatangi langsung perusahaan-perusahaan besar milik keluarga yang saat ini masih tertutup. Dia menilai, potensi dari perusahaan keluarga yang ada di Indonesia sangat besar.
“Saya yakin di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, itu banyak perusahaan-perusahaan besar yang berpotensi. Hanya mereka tidak tahu bagaimana manfaat dan keuntungannya menjadi perusahaan terbuka,” jelasnya di Jakarta, Rabu (10/6).
Oleh sebab itu, dia bersama direksi yang baru nanti akan bekerja sama dan mendatangi langsung perusahaan keluarga untuk mendorong peningkatan jumlah emiten.
“Pak Haji Pak Haji di daerah banyak yang berpotensi. Ada yang memiliki lahan kelapa sawit 60.000 hektare, itu berpotensi sekali. Di Malaysia saja, punya lahan 15.000 hektar sudah IPO, maka itu kami akan mendekati perusahaan keluarga,” ujarnya.
Dia menggambarkan, belum beraninya perusahaan keluarga tersebut melantai di bursa, salah satunya lantaran kekhawatiran terhadap perpajakan. Padahal, menjadi perusahaan terbuka memiliki banyak keuntungan.
“Wajar saja sebenarnya, maka itu perlu disosialisasikan. Perusahaan keluarga rentan dengan pertengkaran, belum lagi kalau ada yang sakit. Sementara kalau sudah jadi emiten, semua sudah ada aturan mainnya. Saya juga berasal dari perusahaan keluarga, jadi sangat mengerti.”
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mendukung strategi yang digunakan oleh komisaris baru tersebut. Menurutnya, Garibaldi memiliki pengalaman yang cukup untuk mendorong perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Hal ini terlihat dari beberapa perusahaan Garibaldi Thohir dan keluarga yang saat ini sudah melantai di bursa.
“Beliau sudah berpengalaman, beberapa perusahaannya sudah IPO, masih ditunggu yang lainnya juga,” katanya.
Komisaris Utama BEI Robinson Simbolon menyambut baik terpilihnya Garibaldi Thohir sebagai Komisaris BEI. Menurutnya, Dewan Komisaris akan memastikan BEI melangkah ke arah yang benar. “Kami optimistis mampu memacu langkah lebih baik untuk mewujudkan visi dan misi yang dicita-citakan bersama.
Direktur Utama PT Valbury Asia Securities Johanes Soetikno mengatakan Garibaldi merupakan satu-satunya calon yang diusung oleh Asosiasi Emiten Indonesia (AEI). Lantaran posisi yang akan diduduki Garibaldi adalah komisaris perwakilan emiten, maka harus berdasarkan usulan AEI.
“Yang lain belum bersedia. Untuk menjadi komisaris tidak asal jabatan, sehingga harus yang benar-benar siap,” jelasnya.
Dikabarkan, AEI sebenarnya memiliki tiga calon komisaris untuk menggantikan Dwi Soetjipto. Salah satunya adalah Sandiaga Uno. Namun demikian, Sandiaga menolak dan satu calon lainnya pun juga menolak lantaran kesiapan.