Bisnis.com, JAKARTA—Dengung Jokowi effect berhasil mendongkrak IHSG ke rekor baru pada 2015. Namun, semua capaian tersebut terhapus pada Senin (8/6/2015).
IHSG hari ini ditutup anjlok 1,68% ke level 5.014,99, lebih rendah dari level 5.040,53 penutupan hari inagurasi Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2015.
Indeks telah jatuh 9,20% sejak mencapai rekor tertinggi pada 5.523,29 pada 7 April 2015.
Pergerakan IHSG hari ini dimulai dengan pelemahan 0,28% ke level 5.086,35 kemudian terus merosot dan bergerak pada kisaran 5.088,93—5.006,43.
Seluruh 9 indeks sektoral BEI ditutup melemah dengan pelemahan tertajam pada indeks sektor agribisnis. Saham-saham agribisnis anjlok 4,38%, terutama tertekan oleh pelemahan saham PT SMART Tbk (SMAR) yang anjlok 12,93% dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang turun 3,25%.
Dari 511 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 53 saham bergerak naik, 225 saham melemah, dan 233 saham stagnan.
Beban utama pergerakan IHSG hari ini adalah pelemahan dua saham bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang jatuh 3,51% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang turun 2,65%.
Indeks Bisnis27 hari ini anjlok 1,82% ke level 425,83, sedangkan rupiah jatuh 0,71% ke Rp13.385 per dolar AS setelah sempat menyentuh Rp13.400 di pasar spot.
Saham-saham penekan utama IHSG:
BMRI | -3,51% |
BBRI | -2,65% |
UNVR | -1,42% |
BBNI | -3,21% |
Saham-saham yang menguat pada penutupan:
ADMF | +11,11% |
LINK | +1,97% |
BNII | +2,03% |
PBRX | +7,48% |
Sumber: Bloomberg