Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asal Singapura Beli Saham Budi Starch & Sweetener

Dua investor asal Singapura dipastikan bakal menyerap saham baru yang diterbitkan oleh emiten industri tepung tapioka PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) sebanyak 400.000 lembar.
Ilustrasi/Artisanfoodandlaw
Ilustrasi/Artisanfoodandlaw

Bisnis.com, JAKARTA--Dua investor asal Singapura dipastikan bakal menyerap saham baru yang diterbitkan oleh emiten industri tepung tapioka PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) sebanyak 400.000 lembar.

Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Santoso Winata mengatakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) diperkirakan akan terjadi pada Juni 2015.

"Calon pemodal ada 2 pihak yang merupakan pihak ketiga," ungkapnya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/6/2015).

Calon investor yang pertama, Atrium Asia Investment Management Pte. Ltd. Perusahaan fund manager yang didirikan dan berdomisili di Singapura ini telah terdaftar di Monetary Authority of Singapore.

Lim Wei Chung Kevin bertindak selaku managing director dan Cho Yu Chung sebagai direktur Atrium Asia Investment. Fund yang dikelola Atrium Asia Investment dimiliki oleh para investor instritusional maupun investor pribadi.

Kemudian, calon investor kedua, yakni Lion Trust (Singapore) Limited-Apex Strategic Fund. Unit trust yang berdomisili di Singapura ini dipimpin oleh Ong Kim Hock, Yvonne Lee, Chua Kern sebagai direktur.

Dia memastikan, pembelian saham baru dari rights issue tersebut tidak akan mengubah struktur pemegang saham pengendali perseroan. Kedua calon investor itu akan menyerap masing-masing 200 juta lembar saham BUDI.

Emiten industri tepung tapioka PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) menambah modal melalui mekanisme rights issue dengan menerbitkan 400.000 saham baru senilai Rp125 per saham.

Jumlah saham baru yang diterbitkan mencapai 9,76% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Secara keseluruhan, emiten berkode saham BUDI tersebut akan meraup dana Rp50 juta.

Perseroan akan menggunakan dana hasil rights issue untuk tambahan modal kerja terutama pembelian bahan baku. Perseroan juga akan memperkuat struktur permodalan untuk pengembangan bisnis di kemudian hari.

Akibat aksi rights issue ini, kepemilikan saham lama akan terdilusi sebesar 8,9%. Pemegang saham setelah transaksi a.l. PT Sungai Budi (23,92%), PT Budi Delta Swakarya (24,08%), publik (49,01%), saham treasuri (2,99%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper