Bisnis.com, JAKARTA- Harga minyak dunia melonjak pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (30/5/2015 ), menyusul sinyal pengetatan lebih lanjut di AS setelah serangan mematikan pada kaum Syiah yang diklaim oleh Negara Islam di jantung industri minyak Arab Saudi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, ditutup menguat 4,54% ke US$60,3 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, melonjak ke 65,56/ barel, seperti dikutip Antara, Sabtu (30/5/2015).
Serangan bom bunuh diri kedua dalam seminggu terakhir di masjid Syiah Saudi di Provinsi Timur negara kaya minyak, memicu kenaikan harga minyak.
Serangan, yang menewaskan sedikitnya tiga orang, berlangsung di Dammam, hanya beberapa kilometer dari markas Aramco, perusahaan minyak milik negara Saudi, serta terminal dan kilang minyak penting Ras Tanura.
Harga minyak AS juga didukung oleh penurunan dalam hitungan rig Baker Hughes AS, yang menunjukkan industri minyak AS masih mengurangi aktivitas mereka.
Jumlah rig pengeboran minyak AS yang beroperasi turun 13 rig menjadi 646 rig. Setahun yang lalu, jumlah rig yang beroperasi mencapai 1.536 rig.
"Ada sejumlah harapan dan kecemasan," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities.