Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak sawit di Bursa Malaysia belum bisa lepas dari tekanan over supply. Kontrak CPO pada Senin (25/5/2015) melemah seiring anjloknya harga minyak kedelai.
Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka merosot 0,61% ke harga 2.122 ringgit atau Rp7,76 juta per ton.
Harga komoditas tersebut kembali merosot setelah anjlok 2,42% selama pekan lalu. CPO diperdagangkan turun 0,37% ke harga 2.127 ringgit per ton pada pukul 10.10 WIB.
Faktor utama yang menekan pergerakan harga CPO sepanjang pekan lalu adalah kenaikan suplai CPO di Malaysia dan kenaikan produksi sawit di Indonesia yang diperkirakan mencapai volume tertinggi dalam 3 tahun.
Hari ini, pelemahan harga minyak kedelai menambah tekanan pada harga CPO. Harga minyak kedelai untuk pengiriman Agustus anjlok 1,89% ke US$31,69/pound pada penutupan.
Minyak kedelai adalah bahan subtitusi utama CPO sebagai emulsi dalam produksi makanan olahan, kosmetik, dan produk konsumer lain.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Agustus 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
25/5/2015 (10.10 WIB) | 2.127 | -0,37% |
22/5/2015 | 2.135 | -1,07% |
21/5/2015 | 2.158 | +0,75% |
20/5/2015 | 2.142 | -0,74% |
19/5/2015 | 2.158 | -1,10% |
Sumber: Bloomberg