Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan di sektor consumer goods diminta lebih berhati-hati saat ini. Turunnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi bisa mempengaruhi outlook dan peringkat perusahaan di sektor tersebut.
Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA) Wahyu Trenggono mengatakan saat ini yield surat utang negara (SUN) dengan tenor acuan sudah sekitar 8% atau sudah naik cukup banyak dibandingkan dengan awal tahun. Hal ini tentunya juga terjadi pada yield obligasi korporasi.
Menurutnya, tingginya yield obligasi mengindikasikan tingginya risiko yang ada. “Ini menunjukan ada risiko, ini masih dalam angka yang cukup wajar meski tentunya ada beberapa market yang mungkin lebih tertekan. Yang namanya begitu ekonomi turun, pasti consumer goods terpengaruh, karena orang belanja setiap hari,” kata Wahyu kepada Bisnis, belum lama ini.
Meski sektor consumer goods memiliki banyak tekanan seiring perlambatan ekonomi, ada kemungkinan tidak menekan semua kinerja perusahaan di sektor tersebut.
“Jadi tetap harus dilihat kesehatan masing-masing perusahaan. Apakah berdampak pada kemampuan bayar utangnya,” kata dia.