Bisnis.com, JAKARTA—PT Phapros Tbk. menjajaki penerbitan surat utang senilai Rp200 miliar untuk mendanai pembagunan pabrik di Ungaran, Jawa Tengah.
Iswanto, Direktur Utama Phapros, mengatakan pihaknya saat ini tengah membangun pabrik seluas 10 hektar di Ungaran, Jawa Tengah.
Fasilitas tersebut diprediksi akan menelan anggaran Rp330 miliar. Perseroan sejatinya akan mengandalkan dana hasil initial public offering. Namun, rencana untuk melantai bursa tidak kunjung terealisasi sampai saat ini.
“Jumlahnya mungkin tidak besar. Hanya Rp100 miliar-Rp200 miliar,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/5).
Meskipun sudah menjadi perusahaan terbuka, Phapros memang belum melakukan pencatatan di lantai bursa.
Rencananya, Phapros akan menerbitkan saham baru dengan melepas 20%-25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. BUMN farmasi ini mengincar dana segar Rp600 miliar untuk membiayai ekspansi.
Iswanto mengklaim pihaknya sudah didekati beberapa investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Pihaknya juga telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Bahana Securities sebagai penjamin emisi. Selain untuk bangun pabrik, dana hasil IPO juga akan dimanfaatkan untuk modal kerja