Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan milik taipan Anthony Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) harus rela turunnya nya laba bersih pada kuartal I tahun ini menjadi Rp870,08 miliar, lebih rendah 37,2% dari tahun sebelumnya Rp1,38 triliun.
Presiden Direktur Indofood Anthony Salim mengatakan merosotnya kinerja perseroan pada kuartal I/2015 tidak lepas dari kondisi makro ekonomi dan mikro ekonomi Indonesia yang melambat.
"Khususnya kurs rupiah yang agak fluktuasi karena komponen impor kami masih cukup besar seperti impor gandum dan material kemasan," ungkapnya saat paparan publik, Jumat (8/5/2015).
Kemudian, sambungnya, penyebab turunnya laba bersih Indofood juga akibat penurunan daya beli masyarakat yang pada awal tahun ini terdampak akibat kondisi ekonomi yang melambat.
Dia berharap, pada kuartal kedua tahun ini kondisi perekonomian akan membaik seiring dengan cairnya dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Di samping itu, momen puasa dan lebaran juga diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan penjualan perseroan terutama pada divisi makanan dan minuman.
"Tapi berapa besar kenaikan yang bisa di-absorb oleh makro ekonomi maupun produsen makanan dan minuman," jelasnya.
Penjualan bersih emiten berkode saham INDF tersebut memang terbilang datar. Triwulan pertama tahun ini, Indofood mengantongi pendapatan bersih Rp15,02 triliun dari tahun sebelumnya Rp15,03 triliun.