Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PASAR MODAL: OJK Siap Jalin Kerjasama dengan Turki

Pencarian dana korporasi melalui pasar modal belum banyak diminati seiring masih rendahnya tingkat literasi keuangan industri pasar modal dibandingkan dengan perbankan. Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan siap menjalin kerja sama dengan negara lain guna meningkatkan pasar modal dalam negeri.nn
Otoritas Jasa Keuangan siap menjalin kerja sama dengan negara lain guna meningkatkan pasar modal dalam negeri./JIBI
Otoritas Jasa Keuangan siap menjalin kerja sama dengan negara lain guna meningkatkan pasar modal dalam negeri./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pencarian dana korporasi melalui pasar modal belum banyak diminati seiring masih rendahnya tingkat literasi keuangan industri pasar modal dibandingkan dengan perbankan. Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan siap menjalin kerja sama dengan negara lain guna meningkatkan pasar modal dalam negeri.

Dalam acara G20/OECD Corporate Governance Forum, di Istanbul, Turki akhir pekan lalu, perwakilan dari G20 dan negara-negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) bertemu untuk membahas dua isu penting sistemis terhadap pertumbuhan sektor swasta yang berkelanjutan,.

Kedua isu tersebut a.l terkait kapasitas kelembagaan untuk perusahaan kecil dan menengah (SME) untuk tumbuh serta perkembangan pasar modal di negara-negara emerging market.

Forum ini diselenggarakan oleh The Capital Markets Board of Turkey berkerja sama dengan the Corporate Governance Association of Turkey dan Bogazici Universitys Center for Corporate Governance. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad mengadakan pertemuan dengan Chairman Capital Market Board (CMB) of Turkey Vahdettin Ertas.

Kedua negara tersebut siap menjalin kerjasama demi mempercepat perkembangan pasar modal di kedua negara. Rencananya, pada Agustus 2015, nota kesepahaman antara OJK dengan CMB of Turkey dapat ditandatangani.

Mempertimbangan adanya kesamaan perkembangan pasar modal antara Indonesia dan Turki, tercapailah suatu kesepakatan untuk melakukan kerja sama yang lebih luas,” kata Muliaman dalam siaran persnya, Senin (13/4/2015).

Menurutnya, sektor korporasi di Indonesia belum banyak yang melirik pasar modal sebagai sumber pembiayaan. Hal ini terlihat dari peran perbankan yang masih lebih dominan dibandingkan dengan pasar modal dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi korporasi.

 

Oleh sebab itu, Otoritas Jasa Keuangan mengimbau korporasi untuk mencari pembiayaan tambahan jangka panjang melalui pasar modal. Menurutnya, tingkat literasi keuangan terkait industri pasar modal jauh lebih rendah dibandingkan dengan perbankan. Alasan ini membuat korporasi enggan untuk berinteraksi dengan pasar modal.

Padahal, korporasi harus mendapat dukungan tambahan pembiayaan jangka panjang dari sektor pasar modal, untuk menambah pembiayaan yang sudah diberikan sektor perbankan. Menurutnya, OJK tengah berupaya menyeimbangkan pembiayaan korporasi dari perbankan dan pasar modal (strike the balance) dalam memberikan pendanaan.

Kita membutuhkan pasar modal yang lebih berkembang untuk menyediakan alternatif sumber pembiayaan jangka panjang yang kurang dapat disediakan oleh industri perbankan. Namun, pembiayaan dari perbankan tetap akan dibutuhkan bagi sektor korporasi yang tidak terlayani oleh pasar modal,” kata Muliaman.

Muliaman mengatakan akses terhadap pemodalan merupakan tantangan khusus di banyak negara berkembang. Saat ini, pesatnya sektor korporasi tidak sejalan dengan berkembangnya pasar modal. Mismatch ini tentunya dapat menghalangi terciptanya pertumbuhan sektor korporasi yang stabil, dan memaksa perusahaan swasta untuk terus mengandalkan pinjaman jangka pendek dari perbankan.

Padahal, dua dekade terakhir emerging market telah menunjukkan perkembangan yang signifikan menuju intermediasi keuangan yang lebih berbasis pasar (market based financial intermediation). Menurutnya, bank vs market based financing merupakan perdebatan lama. Pada akhirnya, pilihan perusahaan akan tergantung pada biaya mengakses pasar untuk mengumpulkan dana dan juga fleksibilitas untuk mendapatkan dana.

Hingga kini, peran perbankan dalam menyediakan sumber pembiayaan bagi korporasi masih lebih dominan dibandingkan pasar modal. Terlebih, pembiayaan di sektor korporasi menengah. Hal ini lantaran perbankan telah memiliki jaringan yang luas dan tersebar di berbagai daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper