Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET 10 April: Terdongkrak Rencana Indonesia dan Thailand

Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman September 2015, diperdagangkan naik 0,62% ke harga 196,00 yen atau Rp21.037 per kilogram pada penutupan perdagangan siang.
Harga karet menguat/ilustrasi
Harga karet menguat/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet di bursa Jepang rebound pada Jumat (10/4/2015) terdorong spekulasi rencana kebijakan negara produsen untuk mendongkrak harga.

Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman September 2015, diperdagangkan naik 0,62% ke harga 196,00 yen atau Rp21.037 per kilogram pada penutupan perdagangan siang.

Karet hari ini dibuka naik 0,10% ke 195,00 yen per kilogram dan sempat naik hingga 1,08% ke 196,90 yen atau Rp20.920 per kilogram.

Thailand, produsen karet terbesar dunia, berencana mengumumkan kebijakan peningkatan konsumsi karet domestik pada April ini. Kebijakan yang akan diumumkan melengkapi langkah pemangkasan 320.000 hektare lahan tanam karet.

Indonesia juga menyiapkan kebijakan mendorong konsumsi karet nasional sebanyak 100.000 ton per tahun melalui penggunaan produk karet dalam program pembangunan infrastruktur.

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan proyek infrastruktur harus menggunakan karet alam mulai tahun ini yang bisa mendorong konsumsi karet Indonesia menjadi 700.000 ton pada 2015.

China yang merupakan konsumen karet terbesar dunia diperkirakan hanya akan mengimpor 4,25 juta ton karet pada 2015 dibandingkan 4,1 juta ton karet pada 2014. Tahun lalu, konsumsi karet China naik hingga 6,5%.

Di sisi lain, produksi karet mentah dari negara anggota ANRPC diperkirakan naik 4,2% pada 2015 menjadi 11,43 juta ton setelah tahun lalu merosot 1,8% menjadi 10,97 juta ton.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak September di TOCOM

Tanggal

Yen/kg

(%)

10/4/2015

196,00

+0,62%

9/4/2015

194,80

-2,11%

8/4/2015

199,00

-1,49%

7/4/2015

202,00

+0,80%

6/4/2015

200,40

-1,81%

sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro