Bisnis.com, JAKARTA - Berhasil tekan rugi kurs mata uang asing, laba bersih PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) pada 2014 naik 4,14% menjadi Rp1,76 triliun dibandingkan dengan 2013 senilai Rp1,69 triliun.
Perusahaan siaran televisi free-to-air milik Hary Tanoesoedibjo itu pada 2014 mampu menekan rugi kurs mata uang asing sebesar 42,23% menjadi Rp7,24 miliar dari 2013 (year-on-year/ yoy). Rugi lain-lain pada 2014 yang lebih rendah 75,3% yoy juga menjadi pemicu penaikan laba bersih. Laba bersih juga naik karena meningkatnya penghasilan bunga sebesar 181,59%.
Laporan keuangan 2014 MNCN yang terbit Selasa, (31/3/2015), mencatat dari pos beban langsung, MNCN dapat menekan jumlah beban langsung sebesar 1,4% menjadi Rp2,81 triliun. Rinciannya, beban program dan penyiaran turun 1,15% menjadi Rp2,59 triliun serta beban media cetak merosot 7,25% menjadi Rp129,08 miliar. Sedangkan, beban penyusutan dan amortisasi naik 3,12% menjadi Rp90,04 miliar.
Sementara itu, pendapatan usaha meningkat tipis 2,3% menjadi Rp6,67 triliun. MNCN mengoperasikan RCTI, MNC TV, dan Global TV. Iklan menyumbang 88,76% terhadap total pendapatan usaha.
Dibandingkan dengan 2013, pendapatan iklan pada 2014 bertumbuh 3,5% menjadi Rp5,92 triliun. Pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha bersih berasal dari PT Wira Pamungkas Pariwara sebesar Rp1,51 triliun atau 22,69%.
Hingga akhir Desember 2014, PT Global Mediacom Tbk. mengantongi 66,9% saham dalam MNCN, sedangkan Direktur Utama MNCN Hary Tanoesoedibjo menggenggam 0,03% dan masyarakat memiliki 33%.