Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet terkoreksi tajam pada Rabu (25/3/2015) dibayangi oleh kecemasan atas penurunan permintaan dari industri China.
Kontrak karet teraktif di TOCOM, untuk pengiriman Agustus 2015, diperdagangkan turun 1,43% ke harga 214,60 yen per kilogram pada penutupan perdagangan siang.
Komoditas berjangka tersebut hari ini dibuka stagnan sempat jatuh hingga 1,71% ke 213,70 yen atau Rp23.134 per kilogram.
Harga karet terkoreksi setelah konsisten menguat pada 2 hari pertama pekan ini dengan total kenaikan 2,02%. Pelemahan tersebut antara lain didorong oleh kinerja buruk industri manufaktur China yang semakin memperkuat dugaan penurunan permintaan karet dari konsumen karet terbesar dunia tersebut.
HSBC Flash China Manufacturing PMI yang diterbitkan Selasa (24/3/2015) menyatakan PMI China pada Maret ada di posisi 49,2.
Angka 49,2 menunjukkan kinerja industri manufaktur China menyusut sepanjang Maret. Level kontraksi tersebut adalah yang terburuk dalam 11 bulan terakhir.
Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus di TOCOM
Tanggal | Yen/kg | (%) |
25/3/2015 | 214,60 | -1,43% |
24/3/2015 | 216,90 | +1,31% |
23/3/2015 | 214,10 | +1,71% |
20/3/2015 | 210,50 | -0,14% |
19/3/2015 | 210,80 | -0,33% |
sumber: Bloomberg