Bisnis.com, JAKARTA - Harga CPO terkoreksi tajam pada Senin (16/3/2015), tertekan oleh keputusan Malaysia memungut kembali pajak untuk ekspor sawit.
Kontrak CPO untuk Mei 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, sempat anjlok hingga 3,02% ke harga 2.180 ringgit per ton atau sekitar Rp7,80 juta per ton.
Komoditas berjangka tersebut turun 1,69% ke 2.210 ringgit atau Rp7,91 juta per ton menjelang penutupan setelah dibuka turun 0,89% ke 2.228 ringgit per ton.
Badan bea cukai Malaysia hari ini mengumumkan kenaikan bea keluar CPO dari 0% pada Mei menjadi 4,5% pada April berdasarkan acuan harga 2.288,41 ringgit per ton.
Harga CPO juga tertekan oleh limpahan stok kedelai yang menurut pemerintah Amerika Serikat bisa tumbuh hingga 35% pada 2015.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trades merosot 0,36% ke US$30,38/lb dan telah turun 7,60% sepanjang Maret.
Kontrak CPO untuk pengiriman April 2015 turun 1,60% ke 2.211 ringgit atau sekitar Rp7,91 juta per ton menjelang penutupan.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
16/3/2015 (16.59 WIB) | 2.210 | -1,69% |
13/3/2015 | 2.248 | +0,22% |
12/3/2015 | 2.243 | -1,45% |
11/3/2015 | 2.276 | +1,76% |
10/3/2015 | 2.237 | -1,50% |
Sumber: Bloomberg