Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA TENGGARA: 111 Sekuritas Hadiri Asean Broker Conference

Sejumlah pelaku pasar modal Asia Tenggara berkumpul di Bali dalam ajang ASEAN Broker Conference and Networking 2015 guna mempromosikan ekonomi di kawasan ini.
111 Sekuritas hadir dalam Asean Broker Conference/ilustrasi
111 Sekuritas hadir dalam Asean Broker Conference/ilustrasi

Bisnis.com, MANGUPURA--Sejumlah pelaku pasar modal Asia Tenggara berkumpul di Bali dalam ajang ASEAN Broker Conference and Networking 2015 guna mempromosikan ekonomi di kawasan ini.

Kegiatan ini diikuti oleh 111 perusahaan efek dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Malaysia, Philipine Stock Exchange, The Singapora Exchange, Stock Exchange of Thailand, serta dua bursa dari Vietnam, Hanoi Stock Exchange dan Ho Chi Minh Stock Exchange dan berlangsung di Jimbaran, Kuta Selatan.

Dirut BEI Ito Warsito mengungkapkan pertemuan ini bertujuan memfasilitasi perusahaan broker agar dapat bekerja sama meningkatkan peran pasar modal di Asia Tenggara serta persiapan menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

"Harapannya dari sini mereka bertemu dan saling memahami serta bekerja sama," jelasnya di Jimbaran, Sabtu (14/3/2015).

Ito menuturkan pertumbuhan negara-negara di Kawasan Asia Tenggara semakin memegang peranan penting terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. ‎Pada akhir tahun lalu, nilai kapitalisasi pasar di 7 bursa mencapai US$2,3 triliun dengan jumlah perusahaan tercatat 3.723 perusahaan.

Diperkirakan dalam beberapa dekade ke depan, ekonomi Asean akan mampu mempertahankan pertumbuhan tinggi itu karena faktor pendukung demografi, penduduk muda, pasokan tenaga kerja terampil, upah kompetitif, serta posisi geografis yang strategis.

Secara agregat, Asean berpotensi menghasilkan PDB sekitar US$7 triliun pada 2030 mendatang. Menurutnya, disitulah peran pasar modal sebagai sumber pendanaan untuk pembiayaan faktor-faktor pendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Asean.

"Asean Broker Conference bertujuan mengajak para perusahaan efek agar dapat mempromosikan ekonomi di Asia Tenggara sebagai satu "asset class, yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper