Bisnis.com, JAKARTA—Harga CPO menguat signfikan pada Rabu (11/3/2015) terdorong oleh kejatuhan nilai tukar rupiah dan ringgit.
Kontrak CPO untuk Mei 2015, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, melonjak 1,88% ke harga 2.279 ringgit atau sekitar Rp8,13 juta per ton menjelang penutupan. Penguatan tersebut mengakhiri tren pelemahan kontrak yang telah berlangsung 5 hari.
Pergerakan harga konsisten menguat pada kisaran 2.237—2.280 ringgit per ton setelah dibuka naik 0,31% ke 2.244 ringgit per ton.
Pelemahan mata uang Indonesia dan Malaysia, dua negara produsen kelapa sawit terbesar dunia, berpotensi mendongkrak pergerakan harga CPO. Rupiah dan ringgit adalah mata uang asia dengan pelemahan tertajam, masing-masing melemah 6,1% dan 5,41% sejak awal tahun.
Kontrak CPO untuk pengiriman April 2015 melejit 2,20% ke 2.281 ringgit atau sekitar Rp8,14 juta per ton.
Pergerakan Harga Kontrak CPO Mei 2015
Waktu | Ringgit Malaysia/Ton | Persentase Perubahan |
11/3/2015 (15.59 WIB) | 2.279 | +1,88% |
10/3/2015 | 2.237 | -1,50% |
9/3/2015 | 2.271 | -0,74% |
6/3/2015 | 2.288 | -1,55% |
5/3/2015 | 2.324 | -1,69% |
4/3/2015 | 2.394 | -0,59% |
Sumber: Bloomberg