Bisnis.com, JAKARTA-- PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) memperkirakan kenaikan harga beras yang terjadi pada awal tahun ini tidak akan berlangsung lama, karena masa panen akan segera datang.
Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera (AISA) Sjambiri Lioe belum bisa memprediksi besaran dampak kenaikan harga yang telah terjadi terhadap pendapatan perseroan.
"Tahun lalu, divisi beras menyumbang 60% dari total pendapatan 2014, yang mencapai Rp5 triliun. Pengaruh kenaikan harga saat ini belum terlihat, menunggu panen berikutnya. Harga beras ini ditentukan oleh pasar," katanya dalam pesan singkat, Kamis (26/2).
Pada pertengahan Desember 2014 perseroan dengan kode AISA itu mencatatkan penjualan dari divisi beras sekitar Rp3,02 triliun, divisi makanan Rp1,71 triliun, dan perkebunan Rp221 miliar. Bila dijumlah pendapatan saat itu mencapai Rp4,95 triliun, sedikit lebih rendah dari pencapaian sepanjang 2014.
Dia menjabarkan kenaikan harga beras saat ini diakibatkan panen yang terlambat. Dalam bisnis beras, sambungnya, proses dilakukan setiap musim panen.
"Ini kan bisnis semusim-semusim. Kalau habis musim, ya habis. Panen yang lalu sudah tidak ada, jadi tunggu panen berikutnya. Kenaikan ini semestinya hanya sementara," tambahnya.
Seperti diketahui, pendapatan perseroan pada 2014 mengalami pertumbuhan 23,3% dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2013, perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp4,05 triliun, dengan laba bersih Rp310,4 miliar. Pendapatan 2013 tersebut disumbangkan oleh divisi beras Rp2,37 triliun, divisi makanan Rp1,60 triliun, dan divisi perkebunan Rp79,79 miliar.