Bisnis.com, JAKARTA—Prospek sektor ritel diprediksi akan positif pada tahun ini ditopang oleh kondusifnya kondisi makroekonomi.
Tim riset PT Daewoo Securities Indonesia (KDB Daewoo) mengatakan emiten ritel berpotensi mendapatkan kembali momentum pertumbuhan penjualan.
Hal itu, lanjutnya ditopang oleh rendahnya harga BBM serta meningkatnya upah minimum regional (UMR) di kisaran 13% yang akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
“Golongan menengah juga semakin meningkat dan terjadi perubahan gaya hidup, akan mendukung pertumbuhan industri ritel,” paparnya dalam risetnya, Selasa (17/2/2015).
Lebih lanjut dia menyebutkan salah satu emiten yang bisa mendapat keuntungan dalam kondisi ini adalah PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), sebagai salah satu penguasa ritel terbesar yakni Hypermart.
Berdasarkan data KDB Daewoo, hingga September 2014, perseroan memiliki lebih dari 246 toko di seluruh Indonesia dan menguasai 36% pangsa pasar di industri hipermarket pada 2013.
“Optimisme ini mendorong harga saham MPPA mencetak level tertingginya di level Rp4.200 kemarin,” tambahnya.
Matahari Putra Prima juga dinilai memiliki ekspansi yang agresif dengan rencana membuka lebih dari 50 toko baru untuk 3 tahun ke depan.
Melihat perkembangan saat ini dan rencana perseroan, KDB Daewoo memprediksi penjualan Matahari Putra Prima hingga 2014 bisa naik 14% ke Rp14,2 triliun dan tahun ini berpotensi tumbuh 20%.
“Perusahaan saat ini diperdagangkan pada 41.3x 2015F P/E dan 16,9% 2015F ROE,” ungkapnya.