Bisnis.com, JAKARTA- PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Danareksa Sekuritas menargetkan pertumbuhan pendapatan konservatif sepanjang tahun ini, yakni sekitar 20%.
Direktur Utama Panin Sekuritas Handrata Sadeli mengatakan, sama dengan tahun sebelumnya, pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan konservatif, yakni 20% pada tahun ini. Pertumbuhan diharapkan berasal dari seluruh lini bisnis.
“Tahun ini kami mengharapkan bisa tumbuh 20%. Tahun lalu ada penurunan dari pendapatan komisi dari transaksi perdagangan efek. Tahun ini kami ingin semua lini bisnis ada pertumbuhan,” kata Handrata kepada Bisnis belum lama ini.
Adapun, sekuritas yang melantai di bursa dengan kode saham PANS ini belum menerbitkan laporan keuangan sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2014, pendapatan PANS tercatat Rp489,53 miliar atau tumbuh 34,44% dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yang Rp364,10 miliar.
Meski pendapatan dari komisi perantara pedagang efek turun, PANS berhasil mencatat pendapatan dari bisnis penjaminan emisi hingga Rp671,14 juta atau tumbuh 799,89% dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu yakni Rp74,58 juta.
Sementara itu, Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% tahun ini yang diharapkan dikontribusikan dari semua lini bisnis. “Kami biasanya target 10%-15%, tahun ini kami berharap bisa tumbuh 20%,” kata Marciano kepada Bisnis beberapa waktu lalu..
Menurutnya, sejak dua tahun lalu Danareksa melakukan banyak perubahan, mulai dari perbaikan restrukturisasi internal, perbaikan kultur perusahaan, perbaikan sistem dan sebagainya. Oleh sebab itu, pihaknya optimistis bisa mencapai target yang dibuat tahun ini.
Saat ini, Danareksa juga sudah menggandeng Societe Generale Corporate and Investment Banking guna meningkatkan jasa layanan investment banking yang meliputi layanan pasar modal global dan jasa penasehat keuangan lainnya. Hal itu ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh kedua belah pihak.
Dalam kerja sama ini, kedua belah pihak akan memperkuat jasa penasehat keuangan dan pasar modal, baik untuk nasabah-nasabah di Indonesia maupun di luar negeri melalui kerja sama komersial. Terutama, pada jasa project finance di sektor infrastruktur, transaksi instrumen utang dan ekuitas.