Bisnis.com, LONDON – Harga timah mencatatkan lonjakan terbesar dalam setahun terakhir setelah aksi pembelian kembali timah yang dijual atau short-covering menjelang tutup tahun.
Pada penutupan Rabu (24/12), harga timah untuk tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat sebesar 3,6% menjadi US$19.050 per metrik ton.
Aktivitas short-covering timah yang begitu besar menjelang tutup tahun dilakukan setelah pasar timah menganggap kejatuhan harga timah hingga level terendah dua tahun terakhir terlalu berlebihan.
William Adams, analis Fastmarkets.com, mengatakan serangan short-covering ini akan terus berlanjut hingga tutup tahun nanti.
“Harga saat ini dinilai pasar oversold,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (25/12/2014).
Sepanjang tahun ini pergerakan timah tertekan oleh permintaan yang kian turun setelah perekonomian global belum pulih. Terutama industri China dan Eropa yang menjadi pangsa pasar komoditas logam industri tersebut.
Sementara itu, perlahan pulihnya perekonomian Amerika Serikat (AS) menjadi angina segar untuk timah. Walaupun, data mingguan ekonomi AS yang sempat negatif masih menekan timah.