Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. M. Arif Wibowo berjanji akan melunasi utang-utang maskapai penerbangan pelat merah itu.
Arif yang baru diangkat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Jumat (12/12/2014), mengatakan salah satu prioritasnya dalam waktu dekat adalah perbaikan sektor keuangan Garuda. Salah satunya adalah dengan cara pelunasan utang atau pembiayaan kembali utang.
"Kami sudah tahu jadwal-jadwal utang yang akan jatuh tempo tahun depan. Berapa yang harus jatuh tempo, berapa yang akan kita refinancing, itu sudah ada dalam staregi ini," ungkapnya, Jumat (12/12/2014).
Kendati demikian, Arif memastikan tidak akan menerbitkan saham baru melalui mekanisme right issue. Pasalnya, right issue sudah dilakukan dua kali pada tahun ini.
Emiten berkode saham GIAA memiliki utang jangka panjang per 30 September 2014 sebesar US$578,1 juta atau setara Rp6,93 triliun dari sebelumnya US$324,6 juta.
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mencapai US$255,64 juta, dan utang obligasi sebesar US$162,7 juta atau setara dengan Rp1,95 triliun.
"Kami sudah kalkulasi ke depannya masih aman, ada hutang yang mature tahun depan, tapi itu masih bisa kita amankan," jelasnya.