Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Group Holding Ltd. meraup US$8 miliar dari penerbitan surat utangnya setelah investor mengajukan penawaran nyaris US$57 miliar.
"Dari penawaran premium yang kami lihat tidak ada penawaran dari perusahaan China," kata Dorian Garay, manajer pendanaan untuk utang global investment-grade di ING Investment Management Co, seperti dikutip Bloomberg, Jumat, (21/11/2014).
Tawaran obligasi dari Alibaba menambah deretan surat utang korporasi di dunia yang sudah menghasilkan total nilai penerbitan US$3,8 triliun dengan laju melampaui US$4 triliun pertama kalinya.
Perusahaan di China, Hangzhou, yang meraup hasil penerbitan saham perdana (initial public offering/ IPO) senilai US$25 miliar pada September 2014 akan menggunakan dana tersebut untuk refinancing beberapa perjanjian kredit.
Penjualan surat utang Alibaba senilai US$8 miliar melampui penerbitan surat utang Bank of China Ltd. bulan lalu senilai US$6,5 miliar. Penerbitan surat utang Alibaba ini menjadi penerbitan surat utang berdenominasi dolar AS terbesar di kalangan perusahaan di Asia.
Alibaba dipimpin oleh miliarder Jack Ma. Marketplace utamanya mencakup Taobao yang menghubungkan penjual dan pembeli serta Tmall.com yang menghubungkan pengecer dan konsumen.
Morgan Stanley, Citigroup Inc., Deutsche Bank AG, dan JPMorgan Chase & Co. bertindak sebagai penjual surat utang Alibaba. Standard & Poor mengganjar surat utang itu di peringkat A+ atau peringkat kelimat tertinggi investment-grade. Adapun, Moody's Investors Service memberinya peringkat A1.