Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup beragam pada perdagangan Rabu (19/11/2014), pasca Perdana Menteri Shinzo Abe menunda penaikan pajak penjualan.
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini melemah 0,32% ke level 17.288,75 setelah pada Selasa (18/11/2014) berakhir melonjak 2,18% ke level 17.344,06. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 17.280,76 hingga 17.472,57.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 119 diantaranya menguat, 99 melemah, dan 7 stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan SoftBank Corp menjadi penekan indeks dengan melemah masing-masing 1,16% dan 1,62%. Sementara itu, saham Kyocera Corp dan Daikin Industries Ltd menguat 0,86% dan 1,27%.
Sementara itu, indeks Topix justru menguat 0,12% ke level 1.396,54, setelah pada Selasa (18/11/2014) berakhir melejit 2,1% ke 1.394,88. Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 1.394,84 hingga 1.408,53.
Dari 1.825 saham yang tercantum di data Bloomberg, 684 diantaranya menguat, 1.006 melemah, dan 135 stagnan.
Tomomi Yamashita, analis Shinkin Asset Management Co, mengatakan pemerintah tampaknya sangat mungkin menambahkan tindakan pemacu ekonomi, dan hal itu berdampak baik bagi kinerja bursa saham.
“Namun, sebagian besar ekspektasi jelang pemilu telah terjadi. Ada kesan bahwa semua kabar baik sudah keluar untuk saat ini, dan orang mulai melakukan profit taking," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (19/11/2014).